Minggu, 01 Januari 2017

10 Upacara Tradisional Unik Khas Pulau Dewata, Bali

Berikut ini merupakan ragam mengenai 10 upacara tradisional unik khas Bali. Apa sajakah upacara tradisional yang unik tersebut? Mari kita simak uraiannya di bawah ini! Cekidot!

1. Upacara Ngaben

 

Upacara Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang ada di Bali. Ketika orang sudah meninggal bagi orang Bali wajib disucikan dengan media api yakni dibakar hingga menjadi abu. Barulah abu dari pembakaran mayat tersebut dilarung di sungai atau lautan. Tujuan dari upacara pembakaran mayat ini adalah penyucian elemen jiwa dan raga yang wajib dilakukan oleh masyarakat Bali. Upacara ini juga untuk mengikhlaskan para keluarga yang ditinggal mati oleh orang yang meninggal. Banyak sekali wisatawan yang datang untuk melihat prosesi Ngaben ini.

 

2. Upacara Penguburan Mayat di Trunyan

 

 

Desa Trunyan memang dikenal memiliki tradisi unik, dimana upacara untuk menguburkan mayat orang yang sudah meninggal cukup digeletakkan di sekitar pohon yang ada di hutan di dekat desa mereka.
Eits jangan salah pohon yang ada disini bukan sembarang pohon melainkan pepohonan taru dan menyan yang mampu mengeluarkan enzim dan bau wangi, sehingga ketika mayat orang yang sudah meninggal ketika diletakkan disekitar pohon tersebut tidak akan berbau busuk, malah berbau wangi. Ajaib bukan? Hehehe

3. Upacara Ngurek

 

 

Upacara Ngurek ini hampir mirip dengan debus dimana para pelaku yang terlibat dalam upacara ini wajib menusuk tubuhnya dengan menggunakan keris.
Tujuan dari Upacara Ngurek ini adalah manusia wajib yakin dengan Tuhan Yang Maha Esa, ketika manusia sudah yakin lahir bathin maka akan ada pertolongan berupa anugerah dan berkah dari Sang Kuasa kepada manusia tersebut.
Tak heran jika banyak yang beranggapan Upacara Ngurek ini mirip dengan debus. Hehehe Wah pesulap Indonesia yaitu Mr. Limbad ada saingannya dong? Hehehe


4. Upacara Melasti

 

 

Upacara melasti ini merupakan upacara penyucian manusia dan kehidupannya dimana sebelum Hari Raya Nyepi wajib dilakukan dengan bersembahyang dan berdoa di tepi pantai.
Unsur – unsur jahat dan buruk dari manusia nantinya akan dibuang dan dilarung ke lautan.
Upacara Melasti ini adalah upacara yang berfungsi menyucikan manusia yang mana selalu memiliki dosa karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna, manusia sering melakukan kesalahan dan khilaf bahkan dosa sehingga Upacara melasti ini memang dilakukan untuk tujuan tersebut.
Jadi manusia akan terlahir kembali secara bersih baik jiwa maupun raga kembali pasca Upacara Melasti ini dilakukan.


5. Upacara Omed – Omedan

 

 

Upacara ini dinamakan dengan Omed – Omedan karena kata tersebut berarti saling tarik menarik. Dalam kegiatan inti Upacara Omed – Omedan ini para peserta yang terlibat dalam upacara saling tarik menarik dan diangkat untuk saling cium – ciuman. Yang berhak melakukan tradisi cium – ciuman ini adalah laki – laki yang diangkat oleh yang lain dengan perempuan yang diangkat oleh yang lain pula. Tradisi ini dilakukan untuk tujuan silaturahmi, kegembiraan bersama, serta untuk menolak bala dan mala petaka bagi masyarakat yang mempercayainya. Wah agak seronok hehehe.

 

 

6. Upacara Mepandes

 

 

Upacara Mepandes ini merupakan upacara adat Bali yang dilakukan untuk pembersihan diri manusia dimana 6 gigi taring pada rahang manusia yang mulai dewasa diratakan atau dikikir hingga rata.
Tujuannya adalah menghilangkan unsur buruk dan jahat yang disimbolkan oleh 6 gigi taring yang dimiliki oleh manusia tersebut menjelang usianya menuju kedewasaan.
Diharapkan dengan adanya upacara adat seperti ini manusia akan selalu berbuat baik dimana mereka akan luput dari godaan sehingga kejahatan dapat diminimalisir sejak dini.


7. Upacara Tumpek Landep

 

 

Upacara Tumpek Landep adalah upacara adat Bali dimana senjata dan peralatan yang dimiliki oleh masyarakat Bali disucikan dengan sesaji dan doa – doa dimana setelah dikumpulkan dan diberkati oleh para pemuka adat, diharapkan senjata dan peralatan masyarakat dapat digunakan dengan baik dan mampu membawa keberkahan dalam kehidupan sehari – hari dari si pemilik senjata dan peralatan tersebut.
Biasanya pengumpulan senjata dan peralatan masyarakat tersebut dilakukan di pura dimana dipilih sebagai lokasi yang tepat dan sakral untuk pemberian pemberkatan kepada senjata dan peralatan mereka sehari – hari.


8. Upacara Mesuryak 

 

 

Upacara Mesuryak merupakan tradisi upacara adat khas masyarakat Bali dimana dilakukan dengan melempar uang ke atas setelah hari Galungan, tepatnya digelar pada hari Kuningan atau 10 hari setelah hari Galungan.
Tujuan dari upacara ini adalah persembahan atau memberikan bekal kepada para leluhur masyarakat Bali yang mana pada hari Galungan mereka turun ke bumi untuk memberkati anak cucu mereka, dan kembali ke nirwana pada hari Kuningan.


9. Upacara Perang Pandan

 

 

Upacara ini disebut juga dengan istilah Mekare – kare dimana para orang yang terlibat saling menghantamkan daun pandan berduri satu dengan yang lainnya untuk dipersembahkan dan ditujukan kepada Dewa Indra yang merupakan Dewa Perang bagi masyarakat Bali kuno.
Dalam upacara ini para pelaku upacara anehnya tidak merasa kesakitan karena terkena duri pandan meski lecet dan berdarah karena setelah upacara usai mereka akan diobati dan disucikan juga oleh para pemangku adat dan pendeta yang memimpin upacara.


10. Upacara Megibung

 

 

Upacara ini merupakan bentuk kebersamaan dan kekeluargaan dari masyarakat Bali dimana masyarakat dikumpulkan untuk makan bersama dalam satu wadah.
Tujuan dari upacara ini adalah silaturahmi antar warga dengan rasa kebersamaan dimana para warga yang hadir wajib makan bersama dengan satu wadah yang sama.
Disinilah rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta keakraban dari warga terbentuk. Serunya tradisi makan bersama ini memang sering kali dilihat dan dijumpai di masyarakat Bali, dimana terkadang para wisatawan juga diajak untuk makan bersama. Jadi bukan hanya melihat guys.


Itulah 10 upacara tradisional unik khas dari masyarakat Bali.
Rangkaian upacara tradisional tersebut merupakan warisan dari para leluhur masyarakat Bali dimana dilakukan untuk tujuan tertentu dengan mengingat Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan keberkahan dan anugerahnya kepada para pihak yang melakukan. Setiap upacara memiliki nilai – nilai yang luhur yang wajib dipahami oleh semua orang yang terlibat maupun yang menonton. Seru bukan ulasan kali ini? Sekian dulu yah. Salam.

 


 


 


 


 

 

 


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar