Beberapa Kumpulan Artikel tentang Bali
Senin, 02 Januari 2017
Pulau Bali atau yang sering disebut Pulau Dewata ini merupakan Pulau yang terkenal hingga penghujung dunia. Bali yang sangat terkenal dengan keindahan alam yang dimiliki. Pulau Bali yang termasuk bagian dari Kepulauan Sunda Kecil ini beribukota di Denpasar, dan secara geografis terletak pada 8° LS dan 115° BT . Daerah ini pun memiliki iklim yang teropis seperti daerah Indonesia lainnya.
Minggu, 01 Januari 2017
10 Upacara Tradisional Unik Khas Pulau Dewata, Bali
Berikut ini merupakan ragam mengenai 10 upacara tradisional unik khas Bali. Apa sajakah upacara tradisional yang unik tersebut? Mari kita simak uraiannya di bawah ini! Cekidot!1. Upacara Ngaben
Upacara Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang ada di Bali. Ketika orang sudah meninggal bagi orang Bali wajib disucikan dengan media api yakni dibakar hingga menjadi abu. Barulah abu dari pembakaran mayat tersebut dilarung di sungai atau lautan. Tujuan dari upacara pembakaran mayat ini adalah penyucian elemen jiwa dan raga yang wajib dilakukan oleh masyarakat Bali. Upacara ini juga untuk mengikhlaskan para keluarga yang ditinggal mati oleh orang yang meninggal. Banyak sekali wisatawan yang datang untuk melihat prosesi Ngaben ini.
2. Upacara Penguburan Mayat di Trunyan
Desa Trunyan memang dikenal memiliki tradisi unik, dimana upacara untuk menguburkan mayat orang yang sudah meninggal cukup digeletakkan di sekitar pohon yang ada di hutan di dekat desa mereka.
Eits jangan salah pohon yang ada disini bukan sembarang pohon melainkan pepohonan taru dan menyan yang mampu mengeluarkan enzim dan bau wangi, sehingga ketika mayat orang yang sudah meninggal ketika diletakkan disekitar pohon tersebut tidak akan berbau busuk, malah berbau wangi. Ajaib bukan? Hehehe
3. Upacara Ngurek
Upacara Ngurek ini hampir mirip dengan debus dimana para pelaku yang terlibat dalam upacara ini wajib menusuk tubuhnya dengan menggunakan keris.
Tujuan dari Upacara Ngurek ini adalah manusia wajib yakin dengan Tuhan Yang Maha Esa, ketika manusia sudah yakin lahir bathin maka akan ada pertolongan berupa anugerah dan berkah dari Sang Kuasa kepada manusia tersebut.
Tak heran jika banyak yang beranggapan Upacara Ngurek ini mirip dengan debus. Hehehe Wah pesulap Indonesia yaitu Mr. Limbad ada saingannya dong? Hehehe
4. Upacara Melasti
Upacara melasti ini merupakan upacara penyucian manusia dan kehidupannya dimana sebelum Hari Raya Nyepi wajib dilakukan dengan bersembahyang dan berdoa di tepi pantai.
Unsur – unsur jahat dan buruk dari manusia nantinya akan dibuang dan dilarung ke lautan.
Upacara Melasti ini adalah upacara yang berfungsi menyucikan manusia yang mana selalu memiliki dosa karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna, manusia sering melakukan kesalahan dan khilaf bahkan dosa sehingga Upacara melasti ini memang dilakukan untuk tujuan tersebut.
Jadi manusia akan terlahir kembali secara bersih baik jiwa maupun raga kembali pasca Upacara Melasti ini dilakukan.
5. Upacara Omed – Omedan
Upacara ini dinamakan dengan Omed – Omedan karena kata tersebut berarti saling tarik menarik. Dalam kegiatan inti Upacara Omed – Omedan ini para peserta yang terlibat dalam upacara saling tarik menarik dan diangkat untuk saling cium – ciuman. Yang berhak melakukan tradisi cium – ciuman ini adalah laki – laki yang diangkat oleh yang lain dengan perempuan yang diangkat oleh yang lain pula. Tradisi ini dilakukan untuk tujuan silaturahmi, kegembiraan bersama, serta untuk menolak bala dan mala petaka bagi masyarakat yang mempercayainya. Wah agak seronok hehehe.
6. Upacara Mepandes
Upacara Mepandes ini merupakan upacara adat Bali yang dilakukan untuk pembersihan diri manusia dimana 6 gigi taring pada rahang manusia yang mulai dewasa diratakan atau dikikir hingga rata.
Tujuannya adalah menghilangkan unsur buruk dan jahat yang disimbolkan oleh 6 gigi taring yang dimiliki oleh manusia tersebut menjelang usianya menuju kedewasaan.
Diharapkan dengan adanya upacara adat seperti ini manusia akan selalu berbuat baik dimana mereka akan luput dari godaan sehingga kejahatan dapat diminimalisir sejak dini.
7. Upacara Tumpek Landep
Upacara Tumpek Landep adalah upacara adat Bali dimana senjata dan peralatan yang dimiliki oleh masyarakat Bali disucikan dengan sesaji dan doa – doa dimana setelah dikumpulkan dan diberkati oleh para pemuka adat, diharapkan senjata dan peralatan masyarakat dapat digunakan dengan baik dan mampu membawa keberkahan dalam kehidupan sehari – hari dari si pemilik senjata dan peralatan tersebut.
Biasanya pengumpulan senjata dan peralatan masyarakat tersebut dilakukan di pura dimana dipilih sebagai lokasi yang tepat dan sakral untuk pemberian pemberkatan kepada senjata dan peralatan mereka sehari – hari.
8. Upacara Mesuryak
Upacara Mesuryak merupakan tradisi upacara adat khas masyarakat Bali dimana dilakukan dengan melempar uang ke atas setelah hari Galungan, tepatnya digelar pada hari Kuningan atau 10 hari setelah hari Galungan.
Tujuan dari upacara ini adalah persembahan atau memberikan bekal kepada para leluhur masyarakat Bali yang mana pada hari Galungan mereka turun ke bumi untuk memberkati anak cucu mereka, dan kembali ke nirwana pada hari Kuningan.
9. Upacara Perang Pandan
Upacara ini disebut juga dengan istilah Mekare – kare dimana para orang yang terlibat saling menghantamkan daun pandan berduri satu dengan yang lainnya untuk dipersembahkan dan ditujukan kepada Dewa Indra yang merupakan Dewa Perang bagi masyarakat Bali kuno.
Dalam upacara ini para pelaku upacara anehnya tidak merasa kesakitan karena terkena duri pandan meski lecet dan berdarah karena setelah upacara usai mereka akan diobati dan disucikan juga oleh para pemangku adat dan pendeta yang memimpin upacara.
10. Upacara Megibung
Upacara ini merupakan bentuk kebersamaan dan kekeluargaan dari masyarakat Bali dimana masyarakat dikumpulkan untuk makan bersama dalam satu wadah.
Tujuan dari upacara ini adalah silaturahmi antar warga dengan rasa kebersamaan dimana para warga yang hadir wajib makan bersama dengan satu wadah yang sama.
Disinilah rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta keakraban dari warga terbentuk. Serunya tradisi makan bersama ini memang sering kali dilihat dan dijumpai di masyarakat Bali, dimana terkadang para wisatawan juga diajak untuk makan bersama. Jadi bukan hanya melihat guys.
Itulah 10 upacara tradisional unik khas dari masyarakat Bali.
Rangkaian upacara tradisional tersebut merupakan warisan dari para leluhur masyarakat Bali dimana dilakukan untuk tujuan tertentu dengan mengingat Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan keberkahan dan anugerahnya kepada para pihak yang melakukan. Setiap upacara memiliki nilai – nilai yang luhur yang wajib dipahami oleh semua orang yang terlibat maupun yang menonton. Seru bukan ulasan kali ini? Sekian dulu yah. Salam.
Tari Bali adalah tarian yang berasal dari Bali.
Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur cerita. Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan tiap tahap gerakan dan rangkaian dengan ekspresi penuh. Kecantikan tari Bali tampak pada gerakan-gerakan yang abstrak dan indah. Tari-tari Bali yang paling dikenal antara lain pendet, gabor, baris, sanghyang, dan legong.
Berikut ini adalah beberapa tarian bali:
1. Tari Tradisional Bali - Tari Cendrawasih
Seperti halnya tari merak dari Jawa Barat,
tari Cendrawasih Bali menggambarkan keindahan burung Cendrawasih yang
bertebangan di angkasa. Tari Cendrawasih ditarikan oleh 2 orang wanita
dewasa. Satu memerankan burung Cendrawasih jantan dan satunya lagi
cendrawasih betina
Burung Cendrawasih yang dikenal sebagai Manuk Dewata di Bali memang
memiliki karakter yang meliuk-liuk seperti sedang menari dan juga
menyanyi ketika menjelang perkawinan. Hal ini digambarkan dalam tarian
tradisional Bali ini. Tari Cendrawasih adalah hasil karya oleh I Gde
Manik dan pertama kali ditampilkan di subdistrik Sawan di Kabupaten
Buleleng pada 1920an. Tapi tari Cendrawasih yang sering dipertunjukan
pada masa kini adalah hasil olahan koreografi oleh N. L. N. Swasthi Wijaya Bandem, yang diaransemenkan pada penampilan pertamanya pada 1988.
2. Tari Tradisional Bali - Tari Trunajaya
Tari Trunajaya adalah tari tradisional Bali yang menggambarkan
gerakan-gerakan seorang pemuda (Taruna) Bali yang sedang meninjak usia
dewasa, penuh emosi serta berulah untuk memikat hati seorang wanita.
Tari Trunajaya termasuk tari putra dengan gerakan yang keras
yang biasanya ditarikan oleh seorang penari putri.
Tari ini semula
ciptaan Pan Wandres
dalam bentuk kebyar Legong
dan kemudian disempurnakan oleh I
Gde Manik. Kreasi tarian Trunajaya ini diciptakan
untuk sebuah tari hiburan yang bisa dinikmati saat-saat perayaan
tertentu.
3. Tari Tradisional Bali - Tari Barong
Tari Barong adalah tarian tradisional Bali yang cukup terkenal. Tari
Barong ini merupakan warisan kebudayaan sebelum munculnya agama Hindu di
tanah dewata. Tarian Tradisional Bali ini ditarikan oleh 2 orang
laki-laki, satu bagian kepala dan
satunya lagi dibagian ekor, sehingga kelihatanya seperti binatang
berkaki empat.
Kata barong sendiri berasal dari kata bahruang yang berarti juga
beruang, sehingga penampilan badannya besar seperti binatang beruang.
Ada bermacam-macam barong seperti barong macan, barong bangkal, barong
gajah, barong asu, barong landung, barong blasblasan, barong ket
(keket). Tari Barong yang sering ditampilkan pada saat ini adalah barong ket,
jenis tari barong ini memiliki kostum dan gerak tari yang lengkap,
bentuknya merupakan perpaduan antara binatang singa, macan, sapi atau
boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit,
dengan potongan kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari
serat daun perasok , ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak, topeng
muka barong dibuat dari kayu dengan sumber tempat yang angker dan
keramat.
Tari Barong dipentaskan menggambarkan pertarungan yang sengit antara kebajikan yang disimbolkan denan barong
dengan kebatilan yaitu rangda, dan dipentaskan dengan penuh sajian humor.
4. Tari Tradisional Bali - Tari Legong
Tari Legong adalah merupakan tari klasik Bali yang pada awal mulanya
merupakan tarian kraton yang hanya dipertunjukan di lingkungan keraton
pada masa kerajaan Bali. Dari asal katanya legong berasal dari kata
“leg” yang artinya luwes dan
elastis, dihubungkan dengan tarian berarti gerakan yang lemah gemulai,
kemudian “gong” yang artinya gamelan, sehingga legong berarti tarian
yang terikat dengan gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang
mengiringinya di kenal dengan nama Semar Pegulingan. Ciri khas lainnya penarinya memakai kipas, kecuali penari dengan tokoh Condong.
Tari Legong ditarikan oleh 2-3 orang penari yang
menghadirkan tokoh “Condong”, sebagai pembuka tarian ini, tapi
adakalanya tari legong ini tidak menghadirkan tokoh tersebut, tergantung
jumlah penarinya.
Dikenal beberapa macam tari Legong di Bali yang berkembang seiring waktu
Legong Lasem (Kraton), Legong Jobog, Legong Legod Bawa, Legong Kuntul,
Legong Smaradahana dan Legong Sudarsana.
5. Tari Tradisional Bali - Tari Kecak
Siapa sih yang belum pernah melihat tari Kecak? walaupun mungkin belum
pernah melihat tarian ini secara utuh, tapi pasti pernah tahu dong
cuplikan tari kecak yang kerap muncul di iklan/media televisi?.
Tari Kecak adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana
dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh
banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris
melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat
kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak
seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu,
ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti
Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Tari Kecak adalah hasil karya Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies pada tahun 1930an.
6. Tari Tradisional Bali - Tari Pendet
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura,
tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan
penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Namun seiring
perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Tari Pendet menjadi
"ucapan selamat datang". Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini
adalah I Wayan Rindi.
Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.
7. Tari Tradisional Bali - Tari Baris
Tari Baris merupakan tarian ritual tradisional Bali. Tarian yang
menunjukkan keberanian para ksatria Bali dan merepresentasikan para
pejuang yang bertempur bagi raja Bali. Tarian ini biasanya dilakukan
oleh 8 sampai 40 pria yang mengenakan
pakaian tradisional para pejuang lengkap dengan ornamen pada kepala,
dada dan punggung. Kostum yang dipergunakan berbeda di setiap kabupaten
karena semua kabupaten di Bali memiliki Tari Baris Khas masing-masing.
Mula-mula gerakan penari Baris sangat hati-hati, seperti seseorang yang
mencari musuhnya di daerah yang belum ia kenal. Saat ia sampai di tengah
panggung, ia mulai berjinjit, dan dengan cepat berputar diatas satu
kaki dan wajahnya menunjukkan wajah seorang pejuang yang tengah berada
di medan perang.Tari baris adalah tarian keramat yang
dipertunjukan tidak hanya untuk upacara kremasi tapi juga saat upacara
peringatan Pura dan upacara suci lainya karena dipercaya saat upacara
tersebut para dewa dewi dan leluhur turun ke dunia untuk memberi berkat.
Jadi tarian ini dipersembahkan untuk mereka sebagai pertunjukan dan
juga rasa syukur.
8. Tari Tradisional Bali - Tari Panji Semirang
Tari Panji Semirang merupakan sebuah tarian yang diciptakan oleh I
Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian ini menceritakan tentang seorang
putri raja bernama Galuh Candrakirana yang pergi mengembara dengan
menyamar menjadi laki-laki bernama Raden Panji. Pengembaraan ini
dilakukan setelah putri tersebut kehilangan suaminya. Namun, dalam Babad
Bali tarian ini menggambarkan putri bernama Galuh Candrakirana yang
melakukan pengembaraan untuk mencari kekasihnya yang bernama Raden Panji
Inu Kertapati, dengan menyamar sebagai laki-laki. Tarian ini ditarikan
oleh perempuan dengan penampilan seperti laki-laki, dan tentu saja tidak
memiliki gerakan perempuan sama sekali dalam tarian ini
9. Tari Tradisional Bali - Tari Puspanjali
Tari Puspanjali merupakan sebuah tarian penyambutan
yang ditarikan oleh sekelompok penari putri dengan jumlah penari antara
5-7 orang. Tari Puspanjalai menampilkan gerak-gerak lembut lemah gemulai
yang dipadukan dengan gerak-gerak ritmis yang dinamis, tarian
ini banyak mengambil inspirasi dari tarian-tarian upacara
Rejang, dan menggambarkan
sejumlah wanita yang dengan penuh rasa hormat menyongsong
kedatangan para tamu yang datang ke pulau mereka.
Puspanjali diambil dari kata puspa yang berarti bunga dan
anjali yang berarti menghormat / penghormatan. Tari ini diciptakan oleh N.L.N.
Swasthi Wijaya (penata tari) dan I
Nyoman Windha (penata tabuh pengiring) pada tahun 1989.
10. Tari Tradisional Bali - Tari Margapati
Tari Margapati merupakan tari tradisional Bali yang diciptakan oleh
Nyoman Kaler pada tahun 1942. Kata Margapati berasal dari kata Marga
yang berarti Jalan dan Pati yang berarti kematian. Tarian Margapati ini
menggambarkan kesalahan perjalanan kehidupan bagi seseorang perempuan,
karena tarian
ini lebih banyak gerakan seorang laki-laki tapi ditarikan oleh wanita.
Tari Margapati memang ditarikan oleh seorang wanita. Tarian ini banyak
ditampilkan pada acara-acara selamatan seperti acara ulang tahun
perusahaan.
11. Tari Tradisional Bali - Tari Wirayudha
Tari Wirayudha merupakan tari perang yang ditarikan oleh antara 2 sampai 4 pasang
penari pria bersenjatakan tombak. Tari ini menggambarkan
sekelompok prajurit Bali Dwipa yang sedang bersiap-siap
untuk maju ke medan perang. Para penari mengenakan hiasan kepala berbentuk udeng-udengan,
tarian yang merupakan produksi Sanggar
Tari Bali Waturenggong ini adalah ciptaan I
Wayan Dibia pada tahun 1979.
12. Tari Tradisional Bali - Tari Gopala
Tari Gopala merupakan tari tradisi Bali yang menggambarkan tingkah laku
sekelompok penggamba sapi di suatu ladang / tempat penggembalaan. Gopala
diambil dari kata kawi yang berarti penggembala sapi.
Tari Gopala ini ditarikan oleh 4 sampai 8 orang penari putra. Tarian ini
adalah ciptaan bersama antara I Nyoman Suarsa (penata tari) dan I Ketut
Gede Asnawa (sebagai penata iringan) dengan gerakan tari yang humoris
dengan materi gerak yang merupakan perpaduan
antara gerak-gerik tari Bali yang sudah ada yang telah dikembangkan
dengan gerak-gerak baru.
13. Tari Tradisional Bali - Tari Topeng
Topeng telah ada di dunia sejak jaman prasejarah. Aksesoris yang
digunakan dimuka ini dipergunakan pula pada sebuah tarian yang dikenal
dengan nama tari topeng. Topeng yang digunakan bisa menggambarkan banyak
karakter, baik karakter orang pada masa kini maupun tokoh - tokoh
fiktif atau orang jaman dahulu. Indonesia memiliki beberapa tari topeng,
antara lain topeng cirebon dari Jawa Barat, Topeng Malang, Topeng Reog,
Topeng Ireng dan Topeng Bali.
Keberadaan topeng dalam masyarakat Bali berkaitan erat dengan upacara
keagamaan Hindu, karena kesenian luluh dalam agama dan masyarakat. Tari
Topeng Bali
adalah sebuah tradisi yang kental dengan nuansa ritual magis, umumnya
yang ditampilkan di tengah masyarakat adalah seni yang disakralkan. Tuah
dari topeng yang merepresentasikan dewa-dewa dipercaya mampu
menganugrahkan ketenteraman dan keselamatan.
14. Tari Tradisional Bali - Tari Condong
Tari condong adalah tari tradisional yang berasal dari istana di Bali
pada pertengahan abad ke-19. Penciptanya tidak diketahui, akan tetapi
kepercayaan masyarakat yang berkembang mengacu bahwa ada pangeran dari
Sukawati sakit parah mendapat
penglihatan dua gadis cantik menari dengan anggun ditemani musik
gamelan. Setelah pengeran tersebut sehat kembali, pangeran ini mereka
ulang tarian yang dia pernah lihat.
Tarian ini awalnya menceritakan kisah dua bidadari bernama Supraba dan
Wilotama. Semenjak dekade 1930-an, cerita diubah menjadi seorang raja
atau ratu.
Tari Condong umumnya digunakan sebagai pendahuluan dari tari legong,
tarian ini dibawakan dengan diiringi oleh gamelan pangulingan.
15. Tari Tradisional Bali - Tari Janger
Tari Janger adalah tari pergaulan anak
remaja Bali, yang diciptakan pada tahun 1930 an. Ditarikan
oleh 10 hingga 16 orang penari secara berpasangan, yaitu kelompok putri yang
dinamakan janger dan kelompok putra yang dinamakan kecak. Mereka menari
sambil menyanyikan Lagu Janger secara bersahut-sahutan.
Awal mula munculnya tari janger ini berawal dari nyanyian
bersaut-sautan dari orang-orang yang memetik kopi,dimana untuk menghapuskan
kelelahannya meraka menyanyi bersaut-sautan antara kelompok perempuan dari
bentuk yang sangat sederhana ini kemudian berkembang dan menjadilah Tari janger.
Lirik lagunya diadaptasikan dari
nyanyian Sanghyang,
sebuah tarian ritual. Jika dikategorikan dalam Tari Bali,
Janger termasuk Tari Balih-balihan, tarian yang memeriahkan upacara maupun
untuk hiburan.
Jadi
itulah beberapa tarian-tarian yang ada di Bali yang sebagian besar
digunakan untuk mengiringi upacara keagamaan dan penyambutan tamu di
Bali.
5 Alat Musik Tradisional Bali
1. Alat Musik Tradisional Bali - "Gamelan Bali"
Bali yang kita kenal sebagai pulau dewata juga memiliki gamelan seperti halnya provinsi lain di pulau Jawa. Gamelan sendiri merupakan seperangkat alat musik tradisional yang terdiri dari gong, kendang, kempul dan gambang. Bahan pembuatan gamelan antara lain terbuat dari logam, menghasilkan suara yang nyaring dan gema yang yang bagus, dipakai dalam upacara agama dan mengiringi tarian.
Walaupun bisa dikatakan memiliki fungsi yang sama dengan gamelan dari pulau Jawa, akan tetapi bentuk ornamen atau hiasan gamelan Bali menjadi salah satu ciri yang membedakannya.
2. Alat Musik Tradisional Bali - "Rindik"
Rindik merupakan salah satu alat musik tradisional Bali. Alat musik yang
dimainkan dengan cara dipukul tersebut terbuat dari susunan bambu.
Terdapat
lima nada dasar yang dimiliki oleh Rindik. Rindik biasa digunakan
sebagai musik pengiring hiburan rakyat "Joged Bumbung. Namun, seiring
dengan perkembangan zaman, kini Rindik sudah lebih fleksibel dalam
pemakaiannya. Beberapa diantaranya adalah sebagai pelengkap untuk acara
pernikahan/resepsi serta dapat pula untuk menyambut tamu.
3. Alat Musik Tradisional Bali - "Ceng-Ceng"
Alat musik tradisional Bali selanjutnya disebut dengan Ceng-ceng. Ceng
ceng adalah musik yang berbentuk seperti 2 buah keping simbal yang
terbuat dari
logam, yang dimainkan dengan carame madukan keping simbal tersebut.
Alat musik tradisional Bali yang satu ini
dipakai untuk mengiringi gamelan maupun rindik.
4. Alat Musik Tradisional Bali - "Pereret"
Alat musik tradisional Pereret dari Bali merupakan alat musik
kuno sejenis trompet yang terbuat dari bahan kayu yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga menjadi trompet. Alat musik ini banyak dibuat
di daerah Jembrana, Bali. Biasanya alat musik ini digunakan untuk
mengiringi kesenian Sewo Gati. Cara menggunakan Pereret ini adalah
dengan meniup alat tersebut sehingga keluar suara yang sangat merdu dan
menawan hati.
Di Bali jaman dahulu dikenal dengan istilah Pereret pengasih asih. Hal
ini disebabkan karena biasanya alat ini sering dipakai oleh perjaka
untuk mengguna-gunai
seorang gadis yang dicintai nya, lalu memainkannya pada malam hari
diatas pohon yang tinggi, sehingga suaranya bisa didengar sayup-sayup
merdu dari jarak kurang lebih satu kilometer. Sebelum dipakai, alat
tersebut terlebih dahulu diisi dengan kekuatan gaib oleh Jero Balian
(Dukun) dengan cara memberi sesajen sakral yang dipersembahkan kepada
Sanghyang Pasupati.
5. Alat Musik Tradisional Bali - "Genggong"
Genggong merupakan salah satu instrumen getar yang unik yang semakin jarang dikenal orang. Keunikannya terletak pada suara yang ditimbulkannya yang bila dirasakan memberi kesan mirip seperti suara katak sawah yang riang gembira bersahut-sahutan di malam hari. Keunikannya yang lain adalah memanfaatkan rongga mulut orang yang membunyikannya sebagai resonator.
Di Bali alat musik Genggong ini semata-mata dipakai sebagai hiburan, misalnya dalam acara perkawinan. Seniman pengrajin pembuat genggong yang masih aktif banyak didapatkan di Desa Batuan, Kabupaten Gianyar, misalnya pada seorang yang bernama I Made Meji. Ada kalanya dibuat sebagai barang “souvenir” yang dijajakan buat para wisatawan.
Bahan untuk membuat genggong adalah pelepah pohon enau yang di Bali disebut “pugoug”. Dipilih yang cukup tua dan kering, lebih diutamakan yang mengering di batangnya sendiri. Dipilih kulit luarnya, dibuat irisan penampang segi empat panjang dengan ukuran lebih kurang 2 cm lebar dan dua puluh cm panjangnya. Bagian dalam yang lunak dibersihkan hingga tinggal luarnya yang keras setebal kira-kira seperempat cm. Palayah atau bagian instrumen yang bergetar terletak di tengah-tengah irisan yang kedua ujungnya berjarak dua cm dari batas ujung penampang irisan. Lebar palayah setengah cm. Palayah terdiri dari badan palayah dan ujung palayah yang berada atau mengarah ke bagian kiri irisan. Ujung palayah ini diusahakan setipis mungkin dengan lebar kira-kira sepuluh mm. Demikian pula bagian badan palayah dibuat tipis, kira-kira 2 cm di bagian atasnya dibuat tetap tebal, yaitu setebal irisan keseluruhan penampang irisan. Selanjutnya pada ujung kanan irisan penampang dibuat lobang tempat tali benang, yang kira-kira panjangnya 5 cm.
Benang itu diikatkan pula pada setangkai bambu bundar yang kecil, sepanjang 10 cm. Waktu membunyikan genggong tangan kanan memegang tangkai tersebut secara vertikal untuk menarik benang hingga palayahnya tergetar.
Penganan Khas Bali Yang Terkenal
Penganan khas Bali yang sangat terkenal di kalangan orang Bali seperti:1. Serombotan
Hidangan Serombotan akan banyak anda jumpai di kabupaten Klungkung dan identik dengan nama Serombotan Klungkung. Klungkung adalah sebuah kabupaten di Bali yang berada di bagian tenggara pulau Bali.
Serombotan merupakan makanan sehat nan lezat yang dibuat dari beberapa jenis sayuran seperti kangkung, bayam, tauge, buncis dan beberapa kacang-kacangan yang ditambah dengan sambal berbahan kelapa parut dan sambal kacang yang rasanya lumayan pedas.
2. Nasi Languan
Hidangan nasi languan akan banyak anda jumpai di seputaran jalan Ida Bgus Matra, dan yang paling terkenal adanya di desa Pesinggahan, kabupaten Klungkung.
Nasi languan merupakan hidangan laut yang biasanya terdiri dari nasi putih, sate laut, kuah ikan laut, sambal matah (sambal dari irisan bawang, cabe, garam dan disiram minyak kelapa), sayuran kacang panjang dan kacang tanah goreng, rasanya sudah dijamin mantap bagi penyuka hidangan laut.
3. Jaje Laklak
Jajanan Laklak hampir mirip dengan kue serabi yang ada di Pulau Jawa. Jaje adalah bahasa Bali yang berarti kue atau jajanan.
Jajanan laklak bisa anda dapatkan di setiap kabupaten yang ada di Bali, biasanya jajanan laklak dijual di pasar tradisional dengan beberapa tambahan jajanan khas Bali lainnya seperti:
- Jajanan lempog (dibuat dari ketela kukus yang ditumbuk ditambah sedikit garam dan parutan kelapa).
- Jajanan batun salak (dibuat dari tepung ketan ditambah gula aren).
- Jajanan injin (dibuat dari beras injin hitam yang dikukus).
- Jajanan giling – giling (dibuat dari tepung kanji kemudian dibentuk kecil – kecil dan direbus).
Laklak Men Gabrug
Lain halnya dengan penganan laklak yang di jajakan di festival Pesta Kesenian Bali (PKB) sejak 3 tahun yang lalu, jajanan laklak di kemas secara apik dan modern oleh Ibu paruh baya bernama men Gabrug, yang berasal dari kabupaten Buleleng.
Penganan laklak Men Gabrug sangat berbeda dengan penganan yang lainya yang dijual di PKB, karena Men Gabrug langsung membuat di lapaknya sehingga laklak Men Gabrug disebut laklak fresh from the oven.
Ternyata jajanan tradisonal Bali ini mendapat respon yang sangat banyak dari para pengunjung PKB, ini terbukti dari banyaknya pembeli yang sampai mengatre untuk dapat menikmatinya.
Laklak Men Gabrug mendapat lokasi yang sangat strategis berada di depan gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, sehingga setiap pengunjung PKB pasti dapat melihat dan tertarik untuk mencoba jaje laklak Men Gabrug.
Keunikan dari stand laklak Men Gabrug ini ada pada proses pembuatan. Penganan jaje laklak Men Gabrug dibuat langsung dengan mengunakan tungku tradisional dari batu bata dengan bahan bakar menggunakan kayu kopi dan cetakan loyang jajanan laklak menggunakan cetakan yang berbahan dari tanah liat.
Menurut Men Gabrug rasa laklak akan sangat berpengaruh dari alat masak yang digunakan, tentunya bahan yang dipakai juga sangat mempengaruhi kualitas rasa dari jajanan laklak.
Bahan adoanan dari jajanan laklak antara lain tepung beras, santan,garam, air daun suji dan air daun pandan. Setelah matang diatasnya ditaburi parutan kelapa dan gula aren yang sudah direbus dengan sedikit air.
Men Gabrug bisa menghabiskan adonan laklak 25-30 kg dalam sehari selama pesta kesenian Bali berlangsung, ini membuktikan penganan tradisional jajanan laklak masih eksis sampai sekarang ditengah persaingan penganan modern yang dijual di beberapa tempat di Bali.
10 Oleh-oleh Khas Bali yang Paling Terkenal
Meninggalkan Bali memang sebuah keputusan sulit. Tapi Anda tentu saja harus pulang dan kembali beraktifitas seperti biasa. Untuk mengobati kerinduan Anda pada Bali nantinya, simak rangkuman 10 oleh-oleh khas Bai berikut ini:
1. Pie Susu
Pie susu menjadi oleh-oleh andalan dari Pulau Bali. Bentuknya bulat ceper dengan pinggiran keras garing dan fla susu di tengahnya yang creamy dan legit membuat pie susu memiliki perpaduan rasa yang istimewa. Umumnya yang banyak dikenal adalah pie susu original, namun sebenarnya di Bali terdapat pie susu dengan rasa beragam. Pie susu tersedia dalam berbagai topping seperti keju, almond, kismis dan choco chips.Terdapat banyak sekali produsen pie susu di Bali. Anda akan menemukan pie susu dengan berbagai merek, namun yang pasti kesemuanya sama enaknya. Pie susu bisa dibeli di banyak pusat oleh-oleh khas Bali.
2. Kacang Disco
Jangan pulang dari Bali sebelum membeli kacang disco sebagai oleh-oleh. Kacang disco merupakan kacang tanah yang digoreng kering setelah sebelumnya dibalut adonan tepung dan bumbu. Kacang disco ini garing dan renyah saat dimakan. Selain itu, kacang disco tersedia dalam berbagai rasa mulai dari manis, pedas-manis, barbeque sampai udang.Sama seperti pie susu, banyak sekali merek dagang kacang disco ini di Bali. Untuk membelinya, Anda bisa dengan mudah menemukannya di pusat oleh-oleh khas Bali.
3. Pia Legong
Dengan ciri khas penari Legong di kemasannya, Pia Legong menjadi oleh-oleh khas Bali selanjutnya yang banyak diburu wisatawan. Pia Legong dibuat tanpa menggunakan mesin dan hanya dalam jumlah terbatas untuk menjaga kualitas rasa. Tersedia sedikitnya tiga varian rasa yaitu keju, cokelat dan kacang hijau.
Untuk membelinya, Anda bisa datang langsung ke tokonya yang berada di Jalan By Pass Ngurah Rai. Namun karena produksinya tidak dalam jumlah banyak, Anda sebaiknya melakukan pemesanan melalui telepon terlebih dahulu.
4. Kerupuk Kulit Babi
Bali bisa jadi tempat wisata kuliner yang tepat bagi penggemar kuliner berbahan daging babi. Kerupuk kulit babi umumnya tersedia dalam dua pilihan, murni kulit babi kering dan kulit dengan lemak babi. Menurut pembeli yang sudah mencicipinya, kerupuk kedua lebih nikmat karena lemaknya membuat rasa kerupuk lebih gurih.
Salah satu kerupuk kulit babi yang populer adalah Kerupuk Babi Sam Cam Rejeki. Kerupuk ini bisa Anda temukan di pusat oleh-oleh khas Bali atau datang langsung ke tokonya di Jalan Pulau Batam No. 7, Tabanan.
5. Kopi Kintamani
Punya teman penggemar kopi? Bawakan saja kopi Kintamani sebagai oleh-oleh. Kopi Kintamani ini termasuk salah satu biji kopi dengan kualitas terbaik di Indonesia. Bersama kopi Gayo dan kopi Flores, kopi Kintamani mendapatkan sertifikat Geographical Indication yang artinya kopi ini telah memenuhi standar kopi internasional.
Kopi Kintamani memiliki rasa unik yang tak bisa Anda temukan di kopi lain. Dengan sistem perkebunan tumpang sari, pohon kopi berada di lahan berundak bersama tanaman lain seperti jeruk, kakao dan beragam sayuran. Hal ini membuat rasa kopi Kintamani sedikit asam karena bercampur dengan aroma jeruk.
Kopi ini dapat ditemukan di banyak pusat oleh-oleh khas Bali. Namun jika ingin membeli dan melihat langsung proses pengolahan kopi secara tradisional, silakan datang ke kawasan Kintamani, Bali.
6. Bali Home Spa
Oleh-oleh yang satu ini cocok sekali diberikan bagi sahabat saudara dan sahabat perempuan Anda. Produk home spa dari Bali akan membuat siapa pun bisa melakukan spa sendiri di rumah, tanpa perlu repot-repot datang ke salon perawatan tubuh.
Produk home spa khas Bali tersedia dalam berbagai merek, Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan. Untuk varian produk, selain body butter dan body scrub, tersedia juga body mist dan shampo.
Produk-produk ini dapat Anda temukan di pusat oleh-oleh khas Bali dan juga pusat perbelanjaan seperti Discovery Mall.
7. Kerajinan Perak Celuk Bali
Dikenal sebagai daerah penghasil kerajinan perak terbaik di Bali sejak tahun 1976, Desa Celuk semakin dikenal oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Kerajinan perak khas Desa Celuk ini sangat beragam bentuk dan jenisnya mulai dari perhiasan, patung sampai sendok dan garpu.
Jika tak punya waktu untuk berkunjung secara langsung ke Desa Celuk, Anda tak perlu khawatir. Kerajinan perak ini juga bisa Anda dapatkan di pasar seni yang tersebar di Bali seperti Pasar Sukawati dan juga kawasan Nusa Dua.
8. Kerajinan Manik-manik Bali
Setelah kerajinan peraknya yang sangat cantik, Bali juga punya kerajinan manik-manik yang beragam dan tak kalah cantik. Dengan kreatifitasnya, warga Bali mampu menciptakan berbagai aksesoris manis dari manik-manik seperti kalung dan gelang. Selain aksesoris tubuh, manik-manik juga bisa disulap menjadi pouch cantik yang bisa menjadi hadiah manis untuk sahabat Anda di kota asal.
Tak sulit menemukan kerajinan manik-manik ini di Bali. Anda bisa membelinya di hampir semua pasar yang terdapat di Pulau Dewata ini. Selain itu, oleh-oleh ini juga banyak dijajakan berkeliling di banyaktempat wisata di Bali.
9. Batik Bali
Tak hanya Yogyakarta dan Pekalongan yang boleh menyombongkan batik, ternyata Bali juga memiliki batik khas. Agar koleksi batik Anda semakin lengkap, jangan lupa mampir ke Batik Galuh Bali yang berada di Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.
Datang ke Batik Galuh, Anda tak hanya bisa membeli produknya. Anda bisa melihat proses pembuatan kain batik bahkan juga ikut belajar membatik. Selain dijual dalam bentuk kain lembaran, batik di sini juga dijual dalam bentuk produk jadi seperti gaun, kemeja dan tas.
10. Joger
Belum ke Bali kalau belum mampir ke Joger. Dengan slogannya ‘Pabrik Kata-kata’, Joger memang identik dengan desain produknya yang menggunakan permainan kalimat menggelitik sekaligus sarkastik. Beragam produk Joger yang bisa Anda beli sebagai oleh-oleh di antaranya adalah kaos, sandal, mug, tas dan gantungan kunci.
Tak usah ragu! Langsung saja datang ke Jalan Raya Denpasar – Bedugul KM 37,5. Tak usah ditahan jika Anda ingin tertawa begitu membaca kalimat-kalimat iseng di tokonya.
Langganan:
Postingan (Atom)