Sabtu, 24 Desember 2016


Festival-Festival Tahunan Paling Keren di Bali Yang Patut Anda Kunjungi 

 

1. Pesta Kesenian Bali

 

Pesta Kesenian Bali atau biasa disebut PKB merupakan agenda tahunan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Bali dan wisatawan. Pertama kali diselenggarakan tahun 1979, PKB rutin dilaksanakan setiap tahun dengan menampilkan berbagai jenis kesenian, diantaranya seni tari, seni tabuh, kerajinan tangan dan lain-lain dari berbagai Kabupaten di Bali dan luar Bali. Uniknya setiap tahun PKB mengusung tema yang berbeda, dan khusus tahun 2016 ini PKB mengambil tema ‘Karang Awak’, yang mempunyai makna agar kita mencintai tanah kelahiran kita sendiri. PKB ke-38 tahun ini dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar. Dalam pidatonya, Presiden mengatakan bahwa PKB merupakan momentum kebudayaan dan kegiatan yang memiliki fungsi budaya, pendidikan, dan ekonomi masyarakat. PKB akan berlangsung dari tanggal 11 Juni sampai 9 Juli, dan selanjutnya akan bertempat di Taman Werdhi Budaya, Art Centre, Denpasar.

2. Festival Layang-Layang

 

 

Festival Layang-Layang atau Bali Kite Festival adalah momen tahunan di Bali yang biasanya banyak ditunggu-tunggu oleh para wisatawan. Festival ini bermula pada tahun 1979 yang diikuti oleh banyak peserta dari International Kite Flying Club. Saat festival, ribuan peserta dan pecinta layangan akan membanjiri arena serta membawa layangan dari berbagai style, warna, dan ukuran. Festival Layang-Layang biasanya digelar pada musim angin, yakni bulan Juli, Agustus, dan bahkan sampai Oktober. Khusus untuk tahun ini Bali Kite Festival akan diadakan pada tanggal 22-24 Juli di Pantai Padanggalak, Sanur. Bila Anda kebetulan tidak bisa berlibur pada tanggal itu, jangan khawatir karena serangkaian festival layang-layang akan terus diadakan hingga akhir bulan Oktober. Ini tentu bisa menjadi kegiatan yang mengasyikkan, karena di sinilah Anda bisa menyaksikan aneka bentuk layangan raksasa berukuran hingga 10 meter yang bernilai seni tinggi hasil karya anak negeri.

3. Kuta Karnival

 

 

Bagi Anda penggemar objek wisata Pantai Kuta, tentu yang satu ini tidak boleh dilewatkan. Kuta Karnival adalah acara tahunan yang kerap dinantikan oleh turis asing maupun domestik yang berkunjung ke Pulau Bali. Diadakan di sepanjang Pantai Kuta, pagelaran festival akbar ini banyak diisi dengan aneka kegiatan menarik yang menuai banyak decak kagum dan memukau jutaan mata di seluruh dunia.
Acara tahunan ini sudah digelar sejak tahun 2003, pasca meledaknya bom Bali tahun 2002 yang sempat menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Dewata. Kuta Karnival banyak dimeriahkan oleh berbagai program acara, sebut saja Kite festival, Bali art, pameran kartun, pemutaran film, fashion carnival, cultural paradise, dan olahraga air. Anak-anak juga dapat menikmati food festival, movie screening, children playground, fashion show dan masih banyak lagi. Kuta Karnival biasanya digelar pada bulan Oktober. Jangan sampai ketinggalan ya!

4. Denpasar Festival

 

 

Jelang pergantian tahun setiap tahunnya, Kota Denpasar akan gegap gempita oleh masyarakat lokal dan wisatawan luar. Denpasar Festival memang menjadi ajang yang paling dinanti-nanti menjelang perayaan tahun baru yakni dari tanggal 28 hingga 31 Desember. Kegiatan ini berlangsung di areal Jalan Gajah Mada hingga titik nol kilometer Kota Denpasar di perempatan patung Catur Muka.
Untuk menghilangkan kesan monoton, Denfest setiap tahunnya selalu menampilkan ragam seni budaya, ragam tekstil, ragam kuliner, florikultura, dan keragaman produk cinderamata hasil kerajinan seniman Kota Denpasar. Ada baiknya mengunjungi Denpasar Festival saat malam hari sebab jalanan tampak indah dengan hiasan lampu-lampu dan air mancur. Denpasar Festival juga sempurna untuk menjadi destinasi tahun baru Anda dan keluarga tanpa perlu keluar banyak biaya.

5. Festival Ogoh-Ogoh

 

 

Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang diadakan setiap tahun baru Saka. Nyepi berasal dari kata sepi atau senyap, maka tak heran jika setiap Hari Raya Nyepi tiba seluruh aktivitas di Pulau Bali terhenti untuk sementara. Tetapi bukan berarti Pulau Dewata akan sepi pengunjung, justru jauh sebelum Hari Raya Nyepi biasanya hotel-hotel di Bali sudah fully-book. Penyebabnya tentu saja karena festival Ogoh-Ogoh.
Hari Raya Nyepi dan Festival Ogoh-Ogoh memang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Festival Ogoh-Ogoh berlangsung pada sore hari menjelang matahari terbenam, yakni pada masa Pengerupukan sehari sebelum Nyepi. Ogoh-Ogoh merupakan boneka yang dibuat sedemikian rupa dan menjadi simbolisasi dari unsur-unsur negatif. Ogoh-Ogoh umumnya terbuat dari bambu yang dilapisi kertas, atau styrofoam yang lebih mudah menyerupai bentuk patung tiga dimensi.

6. Festival Ubud

 

 

Ubud selama ini dikenal oleh wisatawan domestik dan mancanegara sebagai salah satu tempat wisata terpopuler di Bali. Sudah terkenal semenjak tahun 1930-an, kawasan wisata yang masuk dalam pemerintahan kabupaten Gianyar ini juga merupakan pusat budaya dan seni di Bali. Yup… Ubud memang sering disebut-sebut sebagai desa-nya para seniman, khususnya seni ukir, seni lukis, seni patung, seni tari, dan musik tradisional Bali.
Saking banyaknya para seniman berkumpul di sini, maka tidak heran bila tidak hanya satu festival yang dimiliki oleh Ubud. Untuk anda penggemar musik Jazz, ada Ubud Village Jazz Festival yang diselenggarakan setiap bulan Agustus. Yang gemar berwisata kuliner, Anda harus mengunjungi Ubud Food Festival yang biasanya diadakan Bulan Mei-Juni. Tidak hanya itu, Ubud juga memiliki Ubud Writers and Readers Festival yang berlangsung pada bulan Oktober-November. Di sini kalian bebas untuk menuangkan ide-ide dalam tulisan, atau sekadar bertemu dan membaca karya penulis-penulis keren.

7. Bali International Film Festival

 

 

Bali International Film Festival atau Balinale merupakan festival film internasional yang diselenggarakan di Bali. Balinale memberikan kesempatan kepada sutradara Indonesia untuk menampilkan karya mereka kepada khalayak global, sekaligus menawarkan lokasi dan budaya kita kepada sutradara internasional untuk produksi film mereka. Festival ini didirikan pertama kali pada tahun 2007 oleh Yayasan Bali Taksu Indonesia, yang pendirinya sendiri adalah aktris dan produser terkenal Indonesia, Ibu Christine Hakim.
Festival yang menjanjikan film-film yang sarat akan nilai keberagaman manusia, tempat, budaya, dan keyakinan ini biasanya berlangsung pada Bulan September. Para pembuat film dan artis berkesempatan untuk bertemu dan berdiskusi. Sementara untuk menarik minat publik, penyelenggara juga menghadirkan acara nonton film dalam bentuk layar tancap. Film-film yang diputar biasanya adalah film panjang, pendek, fiksi, dokumenter ataupun film nasional dan internasional yang pertama kali dipertontonkan untuk umum (premiere).

8. Sanur Village Festival

 

 

Sebagai salah satu daerah wisata pantai yang terkenal selain Kuta, Sanur ternyata tidak hanya populer dengan matahari terbitnya. Bila Kuta memiliki Kuta Karnival, maka Sanur tak mau kalah dengan Sanur Village Festival atau SVF. Ada banyak kegiatan menarik yang bisa diikuti di SVF, antara lain: pameran, kuliner, fotografi, olahraga, serta dialog seni dan budaya.
Diadakan di Maisonette Area, Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur Bali, Sanur Village Festival yang ke-11 tahun ini kabarnya akan berlangsung dari tanggal 24 hingga 28 Agustus 2016. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, SVF akan menyuguhkan beberapa program andalan seperti Sanur Run, Sanur Kreatif Expo, International Kite Festival, Fun Games, Yoga Competition, Food Heritage, dan masih banyak lagi. Selama ini SVF dinilai berhasil mempunyai peran sentral dalam memajukan pembangunan pariwisata, seni, budaya dan ekonomi kreatif.

9. Festival Seni Tanah Lot

 

 

Festival Seni Tanah Lot merupakan festival tahunan yang mulai digelar sejak tahun 2009 silam. Ditujukan sebagai sarana untuk menunjang kegiatan wisata di daerah Tabanan, khususnya Tanah Lot, festival ini biasanya diadakan selama seminggu di bulan Mei setiap tahunnya.
Bagi Anda yang selama ini jatuh cinta pada keindahan Pura Tanah Lot, tidak ada salahnya mengunjungi festival ini. Aneka kesenian unik milik 3000 seniman lokal yang selama ini jarang ditampilkan akan Anda saksikan. Sebut saja tarian, lukisan, patung, gamelan serta kuliner tradisional akan turut ambil bagian dalam festival sebagai sebuah konsep yang ideal untuk pengembangan pariwisata berbasis budaya.

10. Festival Makepung

 

 

Jika Madura punya Karapan Sapi, Bali punya Makepung. Makepung adalah balap kerbau yang merupakan “grandprix” tradisional masyarakat Bali. Lomba pacu kerbau ini telah menjadi agenda tahunan wisata di Bali yang bisa disaksikan di Kabupaten Jembrana setelah musim panen, saat sawah kering, yakni sekitar bulan April, Mei atau Juni.

Tradisi ini awalnya hanyalah permainan para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah saat musim panen. Namun makin lama, kegiatan ini makin diminati banyak kalangan, dan Makepung telah menjadi salah satu atraksi budaya yang banyak ditonton wisatawan, khususnya turis asing. Di sini kita akan disuguhkan perlombaan adu cepat kerbau yang ditunggangi pemiliknya. Uniknya kerbau-kerbau itu akan didandani secantik mungkin sebelum bertanding




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar