Festival-Festival Tahunan Paling Keren di Bali Yang Patut Anda Kunjungi
1. Pesta Kesenian Bali
Pesta Kesenian Bali atau biasa disebut
PKB merupakan agenda tahunan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat
Bali dan wisatawan. Pertama kali diselenggarakan tahun 1979, PKB rutin
dilaksanakan setiap tahun dengan menampilkan berbagai jenis kesenian,
diantaranya seni tari, seni tabuh, kerajinan tangan dan lain-lain dari
berbagai Kabupaten di Bali dan luar Bali. Uniknya setiap tahun PKB mengusung tema yang berbeda, dan khusus tahun
2016 ini PKB mengambil tema ‘Karang Awak’, yang mempunyai makna agar
kita mencintai tanah kelahiran kita sendiri. PKB ke-38 tahun ini dibuka
secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di depan Monumen Bajra Sandhi,
Denpasar. Dalam pidatonya, Presiden mengatakan bahwa PKB merupakan
momentum kebudayaan dan kegiatan yang memiliki fungsi budaya,
pendidikan, dan ekonomi masyarakat. PKB akan berlangsung dari tanggal 11
Juni sampai 9 Juli, dan selanjutnya akan bertempat di Taman Werdhi
Budaya, Art Centre, Denpasar.
2. Festival Layang-Layang
Festival Layang-Layang atau Bali Kite
Festival adalah momen tahunan di Bali yang biasanya banyak
ditunggu-tunggu oleh para wisatawan. Festival ini bermula pada tahun
1979 yang diikuti oleh banyak peserta dari International Kite Flying
Club. Saat festival, ribuan peserta dan pecinta layangan akan membanjiri
arena serta membawa layangan dari berbagai style, warna, dan ukuran. Festival Layang-Layang biasanya digelar pada musim angin, yakni bulan
Juli, Agustus, dan bahkan sampai Oktober. Khusus untuk tahun ini Bali
Kite Festival akan diadakan pada tanggal 22-24 Juli di Pantai
Padanggalak, Sanur. Bila Anda kebetulan tidak bisa berlibur pada tanggal
itu, jangan khawatir karena serangkaian festival layang-layang akan
terus diadakan hingga akhir bulan Oktober. Ini tentu bisa menjadi
kegiatan yang mengasyikkan, karena di sinilah Anda bisa menyaksikan
aneka bentuk layangan raksasa berukuran hingga 10 meter yang bernilai
seni tinggi hasil karya anak negeri.
3. Kuta Karnival
Bagi Anda penggemar objek wisata Pantai
Kuta, tentu yang satu ini tidak boleh dilewatkan. Kuta Karnival adalah
acara tahunan yang kerap dinantikan oleh turis asing maupun domestik
yang berkunjung ke Pulau Bali. Diadakan di sepanjang Pantai Kuta,
pagelaran festival akbar ini banyak diisi dengan aneka kegiatan menarik
yang menuai banyak decak kagum dan memukau jutaan mata di seluruh dunia.
Acara tahunan ini sudah digelar sejak
tahun 2003, pasca meledaknya bom Bali tahun 2002 yang sempat menyurutkan
minat wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Dewata. Kuta Karnival banyak
dimeriahkan oleh berbagai program acara, sebut saja Kite festival, Bali
art, pameran kartun, pemutaran film, fashion carnival, cultural
paradise, dan olahraga air. Anak-anak juga dapat menikmati food
festival, movie screening, children playground, fashion show dan masih
banyak lagi. Kuta Karnival biasanya digelar pada bulan Oktober. Jangan
sampai ketinggalan ya!
4. Denpasar Festival
Jelang pergantian tahun setiap tahunnya,
Kota Denpasar akan gegap gempita oleh masyarakat lokal dan wisatawan
luar. Denpasar Festival memang menjadi ajang yang paling dinanti-nanti
menjelang perayaan tahun baru yakni dari tanggal 28 hingga 31 Desember.
Kegiatan ini berlangsung di areal Jalan Gajah Mada hingga titik nol
kilometer Kota Denpasar di perempatan patung Catur Muka.
Untuk menghilangkan kesan monoton,
Denfest setiap tahunnya selalu menampilkan ragam seni budaya, ragam
tekstil, ragam kuliner, florikultura, dan keragaman produk cinderamata
hasil kerajinan seniman Kota Denpasar. Ada baiknya mengunjungi Denpasar
Festival saat malam hari sebab jalanan tampak indah dengan hiasan
lampu-lampu dan air mancur. Denpasar Festival juga sempurna untuk
menjadi destinasi tahun baru Anda dan keluarga tanpa perlu keluar banyak
biaya.
5. Festival Ogoh-Ogoh
Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang
diadakan setiap tahun baru Saka. Nyepi berasal dari kata sepi atau
senyap, maka tak heran jika setiap Hari Raya Nyepi tiba seluruh
aktivitas di Pulau Bali terhenti untuk sementara. Tetapi bukan berarti
Pulau Dewata akan sepi pengunjung, justru jauh sebelum Hari Raya Nyepi
biasanya hotel-hotel di Bali sudah fully-book. Penyebabnya tentu saja
karena festival Ogoh-Ogoh.
Hari Raya Nyepi dan Festival Ogoh-Ogoh
memang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.
Festival Ogoh-Ogoh berlangsung pada sore hari menjelang matahari
terbenam, yakni pada masa Pengerupukan sehari sebelum Nyepi. Ogoh-Ogoh
merupakan boneka yang dibuat sedemikian rupa dan menjadi simbolisasi
dari unsur-unsur negatif. Ogoh-Ogoh umumnya terbuat dari bambu yang
dilapisi kertas, atau styrofoam yang lebih mudah menyerupai bentuk
patung tiga dimensi.
6. Festival Ubud
Ubud selama ini dikenal oleh wisatawan
domestik dan mancanegara sebagai salah satu tempat wisata terpopuler di
Bali. Sudah terkenal semenjak tahun 1930-an, kawasan wisata yang masuk
dalam pemerintahan kabupaten Gianyar ini juga merupakan pusat budaya dan
seni di Bali. Yup… Ubud memang sering disebut-sebut sebagai desa-nya
para seniman, khususnya seni ukir, seni lukis, seni patung, seni tari,
dan musik tradisional Bali.
Saking banyaknya para seniman berkumpul
di sini, maka tidak heran bila tidak hanya satu festival yang dimiliki
oleh Ubud. Untuk anda penggemar musik Jazz, ada Ubud Village Jazz
Festival yang diselenggarakan setiap bulan Agustus. Yang gemar berwisata
kuliner, Anda harus mengunjungi Ubud Food Festival yang biasanya
diadakan Bulan Mei-Juni. Tidak hanya itu, Ubud juga memiliki Ubud
Writers and Readers Festival yang berlangsung pada bulan
Oktober-November. Di sini kalian bebas untuk menuangkan ide-ide dalam
tulisan, atau sekadar bertemu dan membaca karya penulis-penulis keren.
7. Bali International Film Festival
Bali International Film Festival atau
Balinale merupakan festival film internasional yang diselenggarakan di
Bali. Balinale memberikan kesempatan kepada sutradara Indonesia untuk
menampilkan karya mereka kepada khalayak global, sekaligus menawarkan
lokasi dan budaya kita kepada sutradara internasional untuk produksi
film mereka. Festival ini didirikan pertama kali pada tahun 2007 oleh
Yayasan Bali Taksu Indonesia, yang pendirinya sendiri adalah aktris dan
produser terkenal Indonesia, Ibu Christine Hakim.
Festival yang menjanjikan film-film yang
sarat akan nilai keberagaman manusia, tempat, budaya, dan keyakinan ini
biasanya berlangsung pada Bulan September. Para pembuat film dan artis
berkesempatan untuk bertemu dan berdiskusi. Sementara untuk menarik
minat publik, penyelenggara juga menghadirkan acara nonton film dalam
bentuk layar tancap. Film-film yang diputar biasanya adalah film
panjang, pendek, fiksi, dokumenter ataupun film nasional dan
internasional yang pertama kali dipertontonkan untuk umum (premiere).
8. Sanur Village Festival
Sebagai salah satu daerah wisata pantai
yang terkenal selain Kuta, Sanur ternyata tidak hanya populer dengan
matahari terbitnya. Bila Kuta memiliki Kuta Karnival, maka Sanur tak mau
kalah dengan Sanur Village Festival atau SVF. Ada banyak kegiatan
menarik yang bisa diikuti di SVF, antara lain: pameran, kuliner,
fotografi, olahraga, serta dialog seni dan budaya.
Diadakan di Maisonette Area, Inna Grand
Bali Beach Hotel, Sanur Bali, Sanur Village Festival yang ke-11 tahun
ini kabarnya akan berlangsung dari tanggal 24 hingga 28 Agustus 2016.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, SVF akan menyuguhkan beberapa
program andalan seperti Sanur Run, Sanur Kreatif Expo, International
Kite Festival, Fun Games, Yoga Competition, Food Heritage, dan masih
banyak lagi. Selama ini SVF dinilai berhasil mempunyai peran sentral
dalam memajukan pembangunan pariwisata, seni, budaya dan ekonomi
kreatif.
9. Festival Seni Tanah Lot
Festival Seni Tanah Lot merupakan
festival tahunan yang mulai digelar sejak tahun 2009 silam. Ditujukan
sebagai sarana untuk menunjang kegiatan wisata di daerah Tabanan,
khususnya Tanah Lot, festival ini biasanya diadakan selama seminggu di
bulan Mei setiap tahunnya.
Bagi Anda yang selama ini jatuh cinta
pada keindahan Pura Tanah Lot, tidak ada salahnya mengunjungi festival
ini. Aneka kesenian unik milik 3000 seniman lokal yang selama ini jarang
ditampilkan akan Anda saksikan. Sebut saja tarian, lukisan, patung,
gamelan serta kuliner tradisional akan turut ambil bagian dalam festival
sebagai sebuah konsep yang ideal untuk pengembangan pariwisata berbasis
budaya.
10. Festival Makepung
Jika Madura punya Karapan Sapi, Bali
punya Makepung. Makepung adalah balap kerbau yang merupakan “grandprix”
tradisional masyarakat Bali. Lomba pacu kerbau ini telah menjadi agenda
tahunan wisata di Bali yang bisa disaksikan di Kabupaten Jembrana
setelah musim panen, saat sawah kering, yakni sekitar bulan April, Mei
atau Juni.
Tradisi ini awalnya hanyalah permainan para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah saat musim panen. Namun makin lama, kegiatan ini makin diminati banyak kalangan, dan Makepung telah menjadi salah satu atraksi budaya yang banyak ditonton wisatawan, khususnya turis asing. Di sini kita akan disuguhkan perlombaan adu cepat kerbau yang ditunggangi pemiliknya. Uniknya kerbau-kerbau itu akan didandani secantik mungkin sebelum bertanding